ya begitu kata orang,....namun dari "Manise" yang sudah melekat pada kata Ambon, ada juga sisi kehidupan yang kadang tidak kita sadari, "Baronda" coba menceritakannya lewat foto-foto kami...
Kebakaran yang terjadi di lorong jalan baru Ambon (Belakang Gereja Silo) , belum bisa dipastikan bahwa awal mula api berasal dari mana, tapi hal ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, khususnya yang berdomisili di kota Ambon, pada saat MATI LAMPU, benda-benda seperti lilin, pelita,dsb perlu diawasi dengan seksama.
Seorang warga yang berusaha memadamkan kobaran Api
Kebakaran di Lorong Baru, Belakang Gereja Silo
Warga Saling Bahu-membahu untuk memadamkan Api
Warga yang bekerja-sama dengan pemadam kebakaran untuk memadamkan Api
Suasana pada saat evakuasi barang-barang dari lokasi kebakaran
28 Oktober 2014, hari ini di Ambon Peringatan hari Sumpah Pemuda dikejutkan dengan acara flashmob yang dilakukan oleh anak-anak muda Ambon, yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa/i . flashmob dilakukan kurang lebih 1700 orang, serentak pada jalan AY PATTY Ambon. Acara ini mendapat antusiasme yang baik dari pemerintah maupun masyarakat, terlihat kerumunan masyarakat dari berbagai lapisan sosial. kegiatan ini juga menegaskan bahwa Ambon sekarang ini jauh daripada konflik. berikut ini adalah gallery photo dari Flash Mob Ambon
Tradisi abdau adalah bagian dari parade budaya lokal di Negeri Tulehu, yang terletak di sebelah timur kota Ambon atau sekitar 25 kilometer dari Ambon. Parade budaya ini dirayakan setiap tahun pada Hari Raya Idul Kurban. Atraksi abdau dilakukan dengan cara, ratusan pemuda dengan sekuat tenaga memperebutkan sebuah bendera bertuliskan huruf arab warna putih “Lailaha ilallah muhammadarrasulullah” (Kami bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah). Bedera hijau berenda benang kuning emas itu diikatkan ke tongkat bambu sepanjang 2 meter. Warna hijau melambangkan kesuburan, warna kuning emas melambangkan kemakmuran.
Nuansa kekerasan sangat kental dalam ritual ini. Ratusan pemuda, tua dan muda berdesak-desakan, ada yang melompat dari atas pagar atau atap rumah supaya bisa berada di atas kerumunan dan berjalan di atas tubuh-tubuh yang sedang berebut bendera. Tak jarang, mereka yang berdiri di atas tubuh teman-temannya jatuh ke tanah dan terinjak kerumunan yang sedang bersemangat tinggi. Rebutan bendera ini dilakukan sambil mengelilingi negeri hingga berakhir di Masjid Raya Negeri Tulehu. Selain atraksi abdau, sejumlah atraksi lain juga dipertontonkan seperti dabus, ilmu alfitrah, tarian sawat, tarian ma’ateru atau cakalele dan sejumlah atraksi budaya lainnya.
Sebagian pemuka adat dan agama di Tulehu mengatakan, tradisi abdau berasal dari kata abada yang artinya ibadah. Secara harfiah, abdau merupakan sebuah pengabdian seorang hamba kepada Sang Pencipta. Asal usul tradisi Abdau diperkirakan dimulai sekitar tahun 1500 Masehi, seabad setelah masuknya Islam ke Tanah Hitu atau Jazirah Leihitu.
Abdau diselenggarakan secara rutin setiap Hari Raya Idul Adha karena dua alasan. Pertama, abdau merupakan refleksi nilai sejarah yang terinspirasi dari sikap pemuda Ansar yang dengan gagah dan gembira menyambut hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah. Peristwa itulah yang mengawali penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia.
Alasan kedua, abdau merupakan refeksi dari masyarakat Tulehu tempo dulu yang hidup berkelompok di hena-hena (kampung-kampung kecil) di antara Gunung Salahutu hingga bukit Huwe, yang belum mengenal agama samawi. Mereka menyambut para ulama yang membawa ajaran agama Islam dengan rasa syukur, ikhlas, dan gembira. Masuknya Islam ke Tanah Hitu, khususnya Uli Solemata di bagian timur Salahutu adalah sebuah proses perubahan peradaban manusia menjadi lebih baik.
Sumber : http://davefeodora.blogspot.com/2011/05/tradisi-abdau-tulehu-maluku.html
Kali ini baronda dipercayakan untuk menjadi sponsor Putra-Putri The Natsepa 2014, event ini diadakan untuk menjadi putra-putri salah satu Hotel yang ada pada pulau Ambon, yaitu The Natsepa, selain untuk menjadi duta The Natsepa, event kali ini dkhususkan untuk putra-putri Maluku yang akan menjadi duta lingkungan. Event kali ini lumayan mendapat apresiasi dari anak-anak muda Ambon, khususnya dari kalangan anak SMA , dan bangku perkuliahan. event yang diikuti kurang lebih 30 peserta ini, tidak hanya untuk mencari sosok putra-putri The Natsepa yang memiliki perawakan rupawan, namun juga dinilai dari segi attitude dan intelektual dari tiap peserta.
Baronda kali ini menangani khusus pada Photo Session dari tiap peserta. beberapa diantara peserta memang merupakan model yang pernah menjadi client Baronda sendiri. namun pada event kali ini. beberapa peserta tak luput dari pengamatan kami untuk diajak menjadi model baronda selanjutnya :) ...
Rangkaian acara yang dimulai dengan senam pagi pada Lapangan Merdeka Ambon dan dilanjutkan dengan workshop kecantikan, bahasa, dan pengetahuan tentang The Natsepa itu sendiri.
setelah rangkaian acara, dari hari sabtu 27 september 2014 - 28 September 2014, event memasuki tahap Grand Final yang akan dilaksanakan pada Hotel The Natsepa, pada tanggal 3, 4 Oktober 2014.
Darwin-Ambon Yacht Race 2014, merupakan event tahunan yang diadakan di Kota Ambon. peserta dari event ini biasanya berasal dari traveller yang berasal dari australia , irlandia, dll..
kali ini baronda sempat hadir dalam acara yang diadakan di Desa Amahusu.
diawali dengan penyambutan juara lomba balap perahu layar, dan berlangsung dengan pesta budaya pada Desa Amahusu,
berbagai lomba tradisional dan lomba-lomba traditional disuguhkan dalam event kali ini, ada lomba "perang bantal" , dansa tali, tarik tambang antar kontestan balap perahu layar, dan tarik tambang.
Sabtu 09 Agustus 2014, Konser kotak yang kemarin baru saja usai, bukan konser biasa-biasa saja, konser kali ini dihiasi oleh perayaan ultahnya Tantri Kotak, sang vokalis di atas panggung, chua selaku teman baik tantri langsung saja menghujani tantri dengan tepung terigu :p...bassist cantik ini tak tanggung-tanggung mengerjai tantri di depan ratusan penonton yang memadati lapangan merdeka Ambon. Konser ini diawali dengan band pembuka cn9 ..dan beberapa band lokal lainnya, Kompas Band. dan beberapa perform lainnya, Dancer, dll tak hanya kotak yang menghibur ratusan penduduk kota Ambon, namun sebelumnya kotak perform, penonton disuguhi lagu-lagu santai bergenre reggae dari Steven and Friends,..lagu' yang santai membuat penonton sontak bergoyang mengikuti alunan musik yang dibawakan oleh steven and friends cuaca yang kurang begitu bersahabat tidak menyuruti antusias penonton untuk tetap menunggu perform dari tantri, chua dll... tak hanya itu, beberapa pawang hujan yang disewa dari siang hari tampaknya agak kerepotan dengan cuaca pada malam itu
Hujan tak menyurutkan semangat para performers
Antusiasme penonton yang menunggu band kotak, ratusan masyarakat yang memadati pattimura park, tak kunjung pudar ketika cuaca mulai gerimis, mereka bersikukuh diam dan tidak menghiraukan cuaca yang tidak bersahabat pada kemarin malam.
Suzuki Satria F150 Club -- disingkat SSFC -- dibentuk sebagai wadah yang berfungsi mengelola dan mengkoordinir para pemilik dan pengguna dalam berbagai kegiatan otomotif yang positif dan bermanfaat.
Pembentukan Suzuki Satria F150 Club dilakukan pada tanggal 12 Desember 2004 di Jakarta.
Suzuki Satria F150 Club telah menyiapkan pola manajemen yang terfokus dan melakukan penerapan sistem pembinaan yang berorientasi jangka panjang dengan meningkatkan sumber daya dalam upaya pengembangan dan penerapan iptek. SSFC dibentuk sebagai wadah yang berfungsi mengelola dan mengkoordinir para pemilik dan pengguna Suzuki Satria F150 (FU) dalam berbagai kegiatan otomotif yang positif dan bermanfaat.
Suzuki Satria F150 Club memiliki bidang kegiatan yang beragam, antara lain mengadakan rolling, touring, melakukan misi sosial, membangun media komunikasi dan diskusi dua arah, turut membantu pihak swasta dan lembaga pemerintahan dalam kegiatan tertib lalu lintas, aktif mengikuti berbagai kompetisi otomotif, ikut menyemarakkan wisata berkendara, dan lain-lain.
Seiring perkembangan waktu, kemudian muncul banyak permintaan dari komunitas satria FU di luar daerah Jabodetabek untuk bergabung bersama di bawah bendera SSFC sehingga terbentuklah beberapa Pengurus Daerah (Pengda) SSFC di tingkat propinsi/kabupaten dan Koordinator Wilayah (Korwil) untuk cakupan area yang lebih kecil. Pengda – pengda SSFC ini terbentuk atas dasar inisiatif dan keinginan dari daerah masing- masing untuk membawa nama SSFC dengan menganut asas otonomi di setiap pengda tersebut.
Dalam SSFC dikenal dua jenis keanggotaan, yaitu Anggota Inti dan Anggota Biasa. Siapa saja dapat bergabung dengan SFFC dan diterima sebagai anggota biasa/partisipan asalkan memiliki motor Satria FU, dan bila datang cukup rutin ke Kopdar SSFC maka bisa mendapatkan stiker spakbor SSFC yang biasa disebut sebagai Stiker Partisipan SSFC.
Sedangkan untuk menjadi anggota inti, ada syarat tambahan yang harus dipenuhi yaitu mengikuti Diklat SSFC yang biasanya diselenggarakan dua kali dalam setahun. Partisipan yang telah mengikuti diklat ini kemudian disebut sebagai Anggota inti dan berhak mendapatkan Stiker Nomor Anggota (Stiker Barcode) untuk ditempel di spakbor belakang dan Stiker Batok untuk di batok depan. Selain itu, anggota inti juga memiliki hak suara dalam Musyawarah Besar (Mubes) SSFC dan berhak menggunakan jaket dan kemeja resmi SSFC.
Setiap korwil dan pengda SSFC memiliki jadwal kopdar masing-masing. Untuk SSFC Pusat, kopdar dilakukan setiap malam Minggu bertempat di Roti Bakar Edy Brawijaya Kemang dari pukul 21.00 – 23.30 WIB.
Buat semua FU mania di Indonesia, kami sambut dengan tangan terbuka untuk bergabung bersama kami, Suzuki Satria F150 Club.
SSFC CAPENGDA AMBON
SSFC Capengda Amon sekarang diketuai oleh Hanz Peter Said, dan memiliki beberapa pengurus inti sebagai berikut ; Sekretaris yang merangkap Bendahara Avan.Baadila, SSFC Capengda Ambon memiliki 50 Anggota tetap hingga saat ini.