Namalatu, salah satu pantai yang terletak di Desa Latuhalat, bisa ditempuh dari Pusat Kota Ambon, kurang lebih 45 menit tempat ini menyediakan wisata bawah laut yang lumayan baik, dihiasi oleh terumbu karang yang luas, menjadi Namalatu sebagai habitat ikan dan organisme laut lainnya sehingga cocok untuk yang memiliki hobby diving dan Underwater Photography, Tarif yang di kenakan untuk mobil adalah Rp.20.000,- , pada lokasi ini terdapat beberapa mini stand, yang menjual rujak, pisang Goreng tepung sagu, sarmento (sarimi telur) adapun beberapa soft drink yang bisa anda nikmati pada lokasi tersebut, selain sebagai salah satu tempat tujuan diving para turis lokal maupun mancanegara, Pantai Namalatu juga bisa dijadikan tempat memancing bagi yang menyukai sensasi "Strike" ikan yang berada di pantai ini kebanyakan adalah ikan Tatu Hitam .
MOREA / BELUT RAKSASA - DESA WAI
Kali ini "baronda" jalan-jalan ke Desa Wai, anda pasti pernah mendengar tentang Belut yang menggunakan anting-anting yang konon katanya perlu dilakukan upacara adat untuk memanggil belut tersebut keluar dari sarangnya, tapi kali ini kami bertiga, saya Anes dan Gerald belum beruntung, hingga belum bisa melihat keberadaan dari morea yang katanya memiliki anting-anting itu . Meskipun demikian kami tetap bisa menikmati, melihat Morea/ belut dengan ukuran yang fantastis, kurang lebih panjangnya 1,7 m , dengan diameter 4x ukuran botol Aqua 1.5 liter. Untuk melihat morea raksasa ini diperlukan pawang untuk memanggilnya.
perlu diketahui budget yang diperlukan untuk mencapai lokasi wisata ini adalah :
lokasi ini bisa ditempuh dengan sepeda motor, saya sarankan apabila anda ingin menggunakan mobil harus ekstra hati-hati karena jalanan menuju lokasi ini, ada beberapa diantaranya rusak parah tetapi masih bisa dilewati.
LOKASI WISATA :
Harga Pakir : Rp.5000,-
Harga Sumbangan Tempat Wisata : Rp.2000,-
Harga Pawang Morea : Rp.45.000,-
perlu diketahui budget yang diperlukan untuk mencapai lokasi wisata ini adalah :
lokasi ini bisa ditempuh dengan sepeda motor, saya sarankan apabila anda ingin menggunakan mobil harus ekstra hati-hati karena jalanan menuju lokasi ini, ada beberapa diantaranya rusak parah tetapi masih bisa dilewati.
LOKASI WISATA :
Harga Pakir : Rp.5000,-
Harga Sumbangan Tempat Wisata : Rp.2000,-
Harga Pawang Morea : Rp.45.000,-
TEMPAT SUMBANGAN /
|
Tidak hanya Morea, di lokasi ini ukuran ikan-ikannya pun fantastis. diperkirakan umur ikan-ikan yang ada di lokasi tersebut sudah di atas 10 tahun.
para pengunjung biasanya diberi kesempatan memberi makan ikan yang ada di kolam dengan roti yang dijual di lokasi wisata.. setelah melihat-lihat keadaan kolam, Morea yang terkenal dan icon dari tempat wisata ini belum juga kelihatan,, hanya terlihat morea yang berukuran standar 2x Botol Aqua Ukuran Besar. Namun yang ditungg-tunggu kami adalah morea dengan ukuran yang super Jumbo.
setelah berbicara dengan beberapa penjual dan masyarakat yang ada di lokasi wisata tersebut, ternyata diperlukan pawang, yang dikenakan tarif tambahan untuk melihat morea raksasa itu. percakapan singkat dengan Tante Penjual Roti gerald : tante morea yang plg besar tuh akang di sebelah mana di kolam ini ?.. tante : oh ..yg paling besar tuh ada 2 nyong, satu di kolam muka ni...satu di dekat tampa bacuci.. gerald : oh...kalo gitu panggel akang deng talor ka tante ?...disini jual talor sblh mana e ?... tante : musi pake pawang nyong...nyong dong bayar Rp.45.000 saja itu su termasuk deng harga talor, trus nyong bisa pegang akang lalu foto sama' ... * moreaaa artissss lai eee kwkwkw.. setelah percakapan singkat itu, kami pun membayar tarif yang dikenakan untuk melihat morea raksasa, dan mengikuti pawang yang telah siap dengan beberapa butir telur cukup unik, belut raksasa ini tidak terganggu dengan kehadiran banyak masyarakat yang beraktifitas seperti mencuci pakaian, malah sebaliknya ketika saya bertanya pada salah satu ibu yang sedang mencuci paaian. saya : tanta, ini morea seng terganggu ka ? dengan air-air sabun cucian ?... Ibu : seng nyong...akang su biasa...barang su dari dolo jua katong bagini... wah bisa ditarik kesimpulan, belutnya sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan sedemikian rupa, dan mungkin karena kondisi aliran air yang mengalir lancar, mengakibatkan intensitas air sabun pada air kolam tidak terlalu tinggi. |
Bukit Plagma , Lt.Halat
Bukit Plagma, di daerah latuhalat, menurut masyarakat sekitar, konon katanya di bukit ini ada emas muda. * hahahah dengerin aja deh penuturan masyarakat sekitar, t'rus waktu Ambon diguyur hujan besar beberapa pekan yang lalu, ada beberapa masyarakat sekitar yang mendapat tanah yang ada kandungan emasnya sebanyak 1 karung, *ini sih menurut penurutan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut...kalau menurut saya sih , saya ga percaya,...hahahaha
di tempat ini pemandangannya bagus, Pattimura Airport bisa langsung terlihat dari atas tempat ini, lalu lintas perairan pun terlihat jelas dari sini, kapal yang masuk dari arah laut Banda, pun menambah eksotisme Pulau Ambon :)....
tapi saran saya kalau mau mendaki bukit ini, anda perlu mempersiapkan bekal yang secukupnya hahahaha...
cukup menguras tenaga.
di tempat ini pemandangannya bagus, Pattimura Airport bisa langsung terlihat dari atas tempat ini, lalu lintas perairan pun terlihat jelas dari sini, kapal yang masuk dari arah laut Banda, pun menambah eksotisme Pulau Ambon :)....
tapi saran saya kalau mau mendaki bukit ini, anda perlu mempersiapkan bekal yang secukupnya hahahaha...
cukup menguras tenaga.
Ikan Bakar ...RM Sari Rasa
ea ea ea ...akhirnya ada info kuliner lagi....
*hmmmmm
kali ini saya mau merekomendasikan tempat makan ikan bakar yang enak di kota Ambon, restorannya tepat di depan rumah saya, restoran "SARI RASA" berada di jalan Anthony Rhebok, atau kawasan ini biasanya dikenal dengan sebutan Paradise.....
menurut saya menu-menu di restoran ini, enak *selera tiap orang beda-beda loh :) ...ada ikan sikuda bakar, ikan bawal, ikan garopa, ikan merah, ikan lema, bagi yang berminat cumi goreng tepung, cumi bakar, juga tersedia koq...
harganya berkisar Rp. 40.000,- > Rp.100.000,- ,..minuman yang tersedia disini,ada es teh, ada jeruk segar.dll..
saya sarakan kalau ke restoran ini mendingan menggunakan motor, karena kalau malam tiba, lalu-lintas di jalan AR ini lumayan macet, dan tempat parkirannya pun terbatas, jadi lebih baik menggunakan motor :).....
*hmmmmm
kali ini saya mau merekomendasikan tempat makan ikan bakar yang enak di kota Ambon, restorannya tepat di depan rumah saya, restoran "SARI RASA" berada di jalan Anthony Rhebok, atau kawasan ini biasanya dikenal dengan sebutan Paradise.....
menurut saya menu-menu di restoran ini, enak *selera tiap orang beda-beda loh :) ...ada ikan sikuda bakar, ikan bawal, ikan garopa, ikan merah, ikan lema, bagi yang berminat cumi goreng tepung, cumi bakar, juga tersedia koq...
harganya berkisar Rp. 40.000,- > Rp.100.000,- ,..minuman yang tersedia disini,ada es teh, ada jeruk segar.dll..
saya sarakan kalau ke restoran ini mendingan menggunakan motor, karena kalau malam tiba, lalu-lintas di jalan AR ini lumayan macet, dan tempat parkirannya pun terbatas, jadi lebih baik menggunakan motor :).....
Pantai Mardika
Sunset di Pantai Losarinya Ambon, entah bagaimana sejarahnya hingga lokasi ini disebut pantai losari, padahal setahu saya pantai losari itu terletak di kota makassar, heheheh.... ya begitulah, di tempat ini biasanya para mudi-muda berkumpul menghabiskan sore hari bersama pasangan, tak lepas juga pemandangan yang sering dijumpai ialah, tempat bermain anak-anak jalanan, lokasi ini berada tempat di antara pelabuhan mardika dan pasar mardika, tidak ada jajanan yang khas pada daerah ini, hanya saja ketika sore hari tiba anda dapat melihat pemandangan yang lumayan menyejukan mata, siluet-siluet kapal, kontainer, pelabuhan, perahu yang dapat anda abadikan sesuai dengan selera anda masing-masing
Kawasan AY.Patty
Kawasan AY.Patty merupakan salah satu kawasan yang didominasi oleh pertokoan, dan juga beberapa cafe , serta restoran yang menu makanannya cukup menggugah.
di kawasan ini, pertokoan yang ada terdiri dari toko-toko alat bangunan, swalayan, caffe, billiard spot.
saya sendiri merekomendasikan beberapa restoran yang pernah saya coba, pada kawasan ini tepat di sebelah kiri jalan dari arah pos kota, anda perlu berjalan menyusuri sepanjang trotoart hingga menemukan restoran "Coto 3 Saudara" atau Coto Anda, restoran ini buka 24 jam, dan harga makanannya pun tak begitu mahal,
Rp. 20.000,- - 50.000 anda sudah bisa menikmati hidangan yang enak pada restoran ini,
oh ya dan biasanya wisatawan dari luar negeri senang sekali mencari tempat yang tenang, dan menyajikan menu beer dingin, tempat yang tepat untuk suasana seperti ini ialah pada caffe " Crown"
di kawasan ini, pertokoan yang ada terdiri dari toko-toko alat bangunan, swalayan, caffe, billiard spot.
saya sendiri merekomendasikan beberapa restoran yang pernah saya coba, pada kawasan ini tepat di sebelah kiri jalan dari arah pos kota, anda perlu berjalan menyusuri sepanjang trotoart hingga menemukan restoran "Coto 3 Saudara" atau Coto Anda, restoran ini buka 24 jam, dan harga makanannya pun tak begitu mahal,
Rp. 20.000,- - 50.000 anda sudah bisa menikmati hidangan yang enak pada restoran ini,
oh ya dan biasanya wisatawan dari luar negeri senang sekali mencari tempat yang tenang, dan menyajikan menu beer dingin, tempat yang tepat untuk suasana seperti ini ialah pada caffe " Crown"
Tanjung Marthafons
Ada satu Desa di jazirah Baguala namanya Desa Poka, biasanya disebut Desa
Poka-Rumah Tiga. Dulu di Desa ini tinggal satu keluarga yang sangat sederhana
namun mereka hidup bahagia.
Kepala keluarga bernama Bapak Bram. Beliau bekerja sebagai petani dan biasanya mendayung perahu membawa penumpang dari Poka-Rumah Tiga ke Galala pulang pergi, sedangkan istrinya bernama Ibu Mina. Ibu Mina adalah wanita yang cantik, rajin dan bekerja membantu Bapak Bram menambah penghasilan keluarga yaitu dengan cara bakar sagu untuk dijual.
Bapak Bram dan Ibu Mina mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, saat itu berusia 16 tahun. Anak itu bernama Martha, berkulit hitam, rambutnya ikal panjang terurai hingga betis.
Setiap sore sehabis Ibu Mina membakar sagu, biasanya Martha berjalan menjual sagu kepada orang-orang disekitar Desa Poka. Dia selalu memakai baju cele merah muda (baju adat wanita Ambon), dengan rambut yang dikonde, dan sagu ditaruh diatas baki. Martha berjalan menjualnya dengan cara menaruh sagu di atas kepala.
Martha berjalan keluar masuk lorong-lorong sambil berteriak………. Sagu, tante beli sagu. Sagu…. Sagu… mau beli atau tidak.
Martha biasanya menjual sagu lewat di depan asrama tentara Portugis. Tempatnya tidak jauh dari tempat Ferry sekarang.
Suatu sore ketika Martha berjalan menjual sagu di depan asrama tentara Portugis, seperti biasanya Martha berteriak sagu…. Sagu… beli sagu…. Martha terkejut karena di depan berdiri seorang laki-laki gagah…… tentara Portugis.
Tentara itu melihat kearah Martha dan di dalam hatinya wanita ini cantik sekali.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Martha tetap tekun dengan pekerjaannya menjual sagu.
Suatu hari seperti biasanya Martha berjalan menjual sagu lewat depan asrama tentara Portugis sambil berteriak… sagu… sagu…. Martha sangat terkejut karena tiba-tiba terdengar suara dari dalam asrama… “sagu…. sagu… sagu… sini!!” Martha cepat-cepat menghampiri suara tadi, tetapi Martha sangat takut karena dia harus masuk ke dalam asrama.. lelaki itu mengulurkan tangannya kearah Martha. Dalam hati Martha,, oh… dia ingin berkenalan. “saya Alfonso, nona siapa??” …saya Martha… wah!! Kamu cantik sekali Martha… jantung Martha berdebar-debar. Karena tidak tahan Martha bertanya, tuan panggil saya mau beli sagu kan..?? tapi kenapa tuan tidak membelinya?? …saya ingin pergi… ”ya nona Martha sagunya saya beli semuanya ya…”
Martha menjawab…. Iya.. iya.. setelah tuan itu membayar Martha langsung mengucapkan terima kasih dan pamit pulang. Tentara itu berkata : “ya nona Martha besok datang lagi ya..”
Sambil menjawab iya… iya… Martha setengah lari cepat-cepat meninggalkan asrama tentara itu.
Alfonzo adalah komandan tentara Portugis yang bertugas di Ambon. Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1569-1571.
Ketika tiba di rumah Ibu Mina telah berdiri di depan pintu menunggu Martha dengan senang hati karena Ibu Mina melihat baki telah kosong, sagu habis terjual……
Ibu Mina kaget ketika melihat wajah Martha yang sangat pucat, Ibu Mina mengelus bahu Martha, sambil bertanya “Martha.. ada apa denganmu, nak?? Katakan pada Ibu apa yang terjadi??” Begini bu.. tadi sewaktu saya berjualan sagu di depan asrama tentara Portugis, ada seorang tentara yang memanggil saya katanya mau mebeli sagu. Setelah saya menghampiri tentara itu dia tidak langsung mengambil sagu, tetapi dia malah mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan saya. Ibu Mina menjawab “terus…. siapa namanya??” namanya Alfonzo bu… Ibu, dia sangat baik hati… semua sagu yang saya jual tadi dibelinya. “ohh… itukan Cuma kenalan saja” kata Ibu Mina.
Beberapa hari kemudian Martha menjual sagu. seperti biasa dia lewat di depan asrama sambil berteriak sagu… sagu… beli sagu atau tidak… eh,, Martha kaget.. dia tidak menyangka kalau yang berdiri di depannya adalah Alfonzo. Martha hendak berlari meninggalkan Alfonzo namun tentara itu telah memegang baki sagu.
Alfonzo membawa masuk Martha ke dalam asrama dimana dia tinggal. Martha berkata “jangan tuan… saya takut”, Alfonso menjawab “jangan takut Martha, saya akan bayar semua sagu yang kamu jual”.
Kemudia Alfonzo berkata, “Martha saya ingin bersahabat dengan kamu, maukah kamu bersahabat dengan saya?…
“Boleh tuan… boleh…” jawab Martha sambil menganggukan kepalanya. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Martha sekarang berumur 17 tahun. Martha dengan Alfonzo semakin dekat layaknya sepasang kekasih…. Mereka berdua diam-diam telah bertunangan, Bapak Bram dan Ibu Mina sudah mengetahui hubungan mereka.
Bapak Bram tidak menyetujui Martha bertunangan dengan Alfonzo. Tetapi Alfonzo tetap berani untuk datang ke rumah dan meminta kepada Bapak Bram dan Ibu Mina agar dia dapat menikahi Martha anak mereka. Bapak Bram berkata kepada Alfonzo “sabar.. Martha masih muda tunggu sampai Martha berumur 19 tahun”.
Alfonzo tetap sabar menanti Martha. Martha tetap berjualan sagu seperti biasanya, sampai di asrama Alfonzo memanggil Martha kemudian Alfonzo membeli semua sagu yang Martha jual agar mereka berdua dapat duduk bercerita tanpa Martha harus berjalan berkeliling menjual sagu. Sambil bercerita Martha tetap memperhatikan jam seperti biasa dia pulang berjualan, agar tidak terlambat sampai di rumah. Suatu hari ada kabar dari Batavia tepat tahun 1571, Portugis ditarik mundur.
Cita-cita tinggal cita-cita tetapi nasib berkata lain tentara Portugis dari Ambon harus ke Batavia. Kapal perang Portugis sudah berlabuh di pantai Poka tempat Ferry sekarang ini.
Perpisahan harus terjadi antara Martha dengan Alfonzo. Mereka berdua berdiri berpelukan. Martha manangis terseduh-seduh. Sambil memeluk Martha, Alfonzo berkata “sabar ya…tunggu saya Martha, saya akan kembali menjemputmu sebagai istri saya………. Tunggu saya kembali di Ambon ya Martha“ Martha hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya.
Pasukan tentara satu demi satu naik ke kapal. Sekali lagi Alfonzo memeluk Martha… kemudian Alfonzo naik ke kapal, dia naik paling akhir karena Alfonzo adalah komandan pelaton.
Sampai di atas kapal Alfonzo berteriak “Martha tunggu saya ya”. Setelah Martha mendengar tanda Kapal akan segera berangkat Martha mengambil sapu tangan putih kemudian melambai-lambaikannya sambil berteriak …Alfonzo….Alfonzo…..Alfonzo….Martha tidak tahan lagi sambil manangis Martha meloncat ke dalam laut lalu berenang. Alfonzo melihat Martha meloncat ke laut Alfonzo pun mengikutinya.
Kabar itu sampai kepada Bapak Bram. Bapak Bram dan Ibu Mina menunggu di tepi pantai berharap anaknya akan segera kembali namun harapan mereka sia-sia.
Bapa Bram memanggil orang-orang untuk mencari Martha dengan mendayung perahu. Tapi sia-sia belaka kedua kekasih itu hilang di dalam laut sampai saat ini. Tempat mereka berdua tenggelam namanya dikenal dengan nama “Tanjung Marthafonz” gabungan dari nama dua kekasih Martha dan alfonzo .
Sumber : http://www.ambon.go.id/tanjung-marthafonz/
Kepala keluarga bernama Bapak Bram. Beliau bekerja sebagai petani dan biasanya mendayung perahu membawa penumpang dari Poka-Rumah Tiga ke Galala pulang pergi, sedangkan istrinya bernama Ibu Mina. Ibu Mina adalah wanita yang cantik, rajin dan bekerja membantu Bapak Bram menambah penghasilan keluarga yaitu dengan cara bakar sagu untuk dijual.
Bapak Bram dan Ibu Mina mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, saat itu berusia 16 tahun. Anak itu bernama Martha, berkulit hitam, rambutnya ikal panjang terurai hingga betis.
Setiap sore sehabis Ibu Mina membakar sagu, biasanya Martha berjalan menjual sagu kepada orang-orang disekitar Desa Poka. Dia selalu memakai baju cele merah muda (baju adat wanita Ambon), dengan rambut yang dikonde, dan sagu ditaruh diatas baki. Martha berjalan menjualnya dengan cara menaruh sagu di atas kepala.
Martha berjalan keluar masuk lorong-lorong sambil berteriak………. Sagu, tante beli sagu. Sagu…. Sagu… mau beli atau tidak.
Martha biasanya menjual sagu lewat di depan asrama tentara Portugis. Tempatnya tidak jauh dari tempat Ferry sekarang.
Suatu sore ketika Martha berjalan menjual sagu di depan asrama tentara Portugis, seperti biasanya Martha berteriak sagu…. Sagu… beli sagu…. Martha terkejut karena di depan berdiri seorang laki-laki gagah…… tentara Portugis.
Tentara itu melihat kearah Martha dan di dalam hatinya wanita ini cantik sekali.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Martha tetap tekun dengan pekerjaannya menjual sagu.
Suatu hari seperti biasanya Martha berjalan menjual sagu lewat depan asrama tentara Portugis sambil berteriak… sagu… sagu…. Martha sangat terkejut karena tiba-tiba terdengar suara dari dalam asrama… “sagu…. sagu… sagu… sini!!” Martha cepat-cepat menghampiri suara tadi, tetapi Martha sangat takut karena dia harus masuk ke dalam asrama.. lelaki itu mengulurkan tangannya kearah Martha. Dalam hati Martha,, oh… dia ingin berkenalan. “saya Alfonso, nona siapa??” …saya Martha… wah!! Kamu cantik sekali Martha… jantung Martha berdebar-debar. Karena tidak tahan Martha bertanya, tuan panggil saya mau beli sagu kan..?? tapi kenapa tuan tidak membelinya?? …saya ingin pergi… ”ya nona Martha sagunya saya beli semuanya ya…”
Martha menjawab…. Iya.. iya.. setelah tuan itu membayar Martha langsung mengucapkan terima kasih dan pamit pulang. Tentara itu berkata : “ya nona Martha besok datang lagi ya..”
Sambil menjawab iya… iya… Martha setengah lari cepat-cepat meninggalkan asrama tentara itu.
Alfonzo adalah komandan tentara Portugis yang bertugas di Ambon. Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1569-1571.
Ketika tiba di rumah Ibu Mina telah berdiri di depan pintu menunggu Martha dengan senang hati karena Ibu Mina melihat baki telah kosong, sagu habis terjual……
Ibu Mina kaget ketika melihat wajah Martha yang sangat pucat, Ibu Mina mengelus bahu Martha, sambil bertanya “Martha.. ada apa denganmu, nak?? Katakan pada Ibu apa yang terjadi??” Begini bu.. tadi sewaktu saya berjualan sagu di depan asrama tentara Portugis, ada seorang tentara yang memanggil saya katanya mau mebeli sagu. Setelah saya menghampiri tentara itu dia tidak langsung mengambil sagu, tetapi dia malah mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan saya. Ibu Mina menjawab “terus…. siapa namanya??” namanya Alfonzo bu… Ibu, dia sangat baik hati… semua sagu yang saya jual tadi dibelinya. “ohh… itukan Cuma kenalan saja” kata Ibu Mina.
Beberapa hari kemudian Martha menjual sagu. seperti biasa dia lewat di depan asrama sambil berteriak sagu… sagu… beli sagu atau tidak… eh,, Martha kaget.. dia tidak menyangka kalau yang berdiri di depannya adalah Alfonzo. Martha hendak berlari meninggalkan Alfonzo namun tentara itu telah memegang baki sagu.
Alfonzo membawa masuk Martha ke dalam asrama dimana dia tinggal. Martha berkata “jangan tuan… saya takut”, Alfonso menjawab “jangan takut Martha, saya akan bayar semua sagu yang kamu jual”.
Kemudia Alfonzo berkata, “Martha saya ingin bersahabat dengan kamu, maukah kamu bersahabat dengan saya?…
“Boleh tuan… boleh…” jawab Martha sambil menganggukan kepalanya. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Martha sekarang berumur 17 tahun. Martha dengan Alfonzo semakin dekat layaknya sepasang kekasih…. Mereka berdua diam-diam telah bertunangan, Bapak Bram dan Ibu Mina sudah mengetahui hubungan mereka.
Bapak Bram tidak menyetujui Martha bertunangan dengan Alfonzo. Tetapi Alfonzo tetap berani untuk datang ke rumah dan meminta kepada Bapak Bram dan Ibu Mina agar dia dapat menikahi Martha anak mereka. Bapak Bram berkata kepada Alfonzo “sabar.. Martha masih muda tunggu sampai Martha berumur 19 tahun”.
Alfonzo tetap sabar menanti Martha. Martha tetap berjualan sagu seperti biasanya, sampai di asrama Alfonzo memanggil Martha kemudian Alfonzo membeli semua sagu yang Martha jual agar mereka berdua dapat duduk bercerita tanpa Martha harus berjalan berkeliling menjual sagu. Sambil bercerita Martha tetap memperhatikan jam seperti biasa dia pulang berjualan, agar tidak terlambat sampai di rumah. Suatu hari ada kabar dari Batavia tepat tahun 1571, Portugis ditarik mundur.
Cita-cita tinggal cita-cita tetapi nasib berkata lain tentara Portugis dari Ambon harus ke Batavia. Kapal perang Portugis sudah berlabuh di pantai Poka tempat Ferry sekarang ini.
Perpisahan harus terjadi antara Martha dengan Alfonzo. Mereka berdua berdiri berpelukan. Martha manangis terseduh-seduh. Sambil memeluk Martha, Alfonzo berkata “sabar ya…tunggu saya Martha, saya akan kembali menjemputmu sebagai istri saya………. Tunggu saya kembali di Ambon ya Martha“ Martha hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya.
Pasukan tentara satu demi satu naik ke kapal. Sekali lagi Alfonzo memeluk Martha… kemudian Alfonzo naik ke kapal, dia naik paling akhir karena Alfonzo adalah komandan pelaton.
Sampai di atas kapal Alfonzo berteriak “Martha tunggu saya ya”. Setelah Martha mendengar tanda Kapal akan segera berangkat Martha mengambil sapu tangan putih kemudian melambai-lambaikannya sambil berteriak …Alfonzo….Alfonzo…..Alfonzo….Martha tidak tahan lagi sambil manangis Martha meloncat ke dalam laut lalu berenang. Alfonzo melihat Martha meloncat ke laut Alfonzo pun mengikutinya.
Kabar itu sampai kepada Bapak Bram. Bapak Bram dan Ibu Mina menunggu di tepi pantai berharap anaknya akan segera kembali namun harapan mereka sia-sia.
Bapa Bram memanggil orang-orang untuk mencari Martha dengan mendayung perahu. Tapi sia-sia belaka kedua kekasih itu hilang di dalam laut sampai saat ini. Tempat mereka berdua tenggelam namanya dikenal dengan nama “Tanjung Marthafonz” gabungan dari nama dua kekasih Martha dan alfonzo .
Sumber : http://www.ambon.go.id/tanjung-marthafonz/
Untuk ke tanjung Martafons sangatlah murah,...cukup 1 x naik mobil dari terminal mardika, dengan biaya berkisar Rp. 2000-4000 untuk penumpang dewasa,..
biaya naik veri penyebrangan ke desa Poka, Rp.2000,- / org, apabila anda menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, maka dikenakan biaya sebesar Rp.6000,- oh ya yang disuguhkan di tempat ini, hanya keindahan alam, ketika senja tiba. warnanya merah keemasan , begitu indah bila dihabiskan bersama pasangan..sambil menikmati pisang goreng :).... |
Pantai Hukurilla
Deskripsi dll..Menyusul yah :)
Pantai Natsepa,...
Pantai Natsepa, berada tepat pada kecamatan Salahutu, salah satu pantai dengan hamparan pasir putih dan pemandangan yang indah, pada pantai ini, tersedia beragam jenis kuliner, mulai dari kelapa muda, rujak, pisang goreng, bakso, dan masih banyak lainnya.
Pantai Natsepa, jaman sekarang ini telah mengalami berbagai banyak perubahan, saya kaget ternyata sekarang natsepa terbagi menjadi 2 bagian, jadi kalau anda masuk pada kawasan pantai ini dikenakan biaya sebesar Rp.4000,- / orang, kemarin saya bersama saudara saya, serta kendaraan bermotor (Sepeda Motor), dikenakan biaya sebesar Rp. 8000,-..
Rujak pada pantai natsepa terkenal, khas rasanya , mulai dari bumbu kacang, hingga buah-buahan yang dipilih, harga Rujak pada pantai natsepa Rp. 10.000,- , masih sangat terjangkau di semua kalangan sosial.
disuguhi dengan berbagai jajanan kuliner yang enak, pantai natsepa pun sekarang ini telah memiliki beberapa fasilitas penginapan, walaupun masih terlihat sederhana , namun cukup untuk beristirahat bersama keluarga.
apabila anda yang tertarik dengan aktifitas rekreasi yang lain, di pantai natsepa disediakan Banana boat yang bisa disewa, saya kemarin tidak sempat menanyakan berapa harga biaya sewa Banana boat, pada kesempatan berikut saya akan menulis lebih lengkap tentang pantai natsepa.
Pantai Natsepa, jaman sekarang ini telah mengalami berbagai banyak perubahan, saya kaget ternyata sekarang natsepa terbagi menjadi 2 bagian, jadi kalau anda masuk pada kawasan pantai ini dikenakan biaya sebesar Rp.4000,- / orang, kemarin saya bersama saudara saya, serta kendaraan bermotor (Sepeda Motor), dikenakan biaya sebesar Rp. 8000,-..
Rujak pada pantai natsepa terkenal, khas rasanya , mulai dari bumbu kacang, hingga buah-buahan yang dipilih, harga Rujak pada pantai natsepa Rp. 10.000,- , masih sangat terjangkau di semua kalangan sosial.
disuguhi dengan berbagai jajanan kuliner yang enak, pantai natsepa pun sekarang ini telah memiliki beberapa fasilitas penginapan, walaupun masih terlihat sederhana , namun cukup untuk beristirahat bersama keluarga.
apabila anda yang tertarik dengan aktifitas rekreasi yang lain, di pantai natsepa disediakan Banana boat yang bisa disewa, saya kemarin tidak sempat menanyakan berapa harga biaya sewa Banana boat, pada kesempatan berikut saya akan menulis lebih lengkap tentang pantai natsepa.
Patung & Taman Martha Christina Tiahau- Karang Panjang Ambon...
Martha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut. Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Hindia Belanda.
Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, Martha Christina Tiahahu dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya. sumber : http://www.pahlawanindonesia.com/biografi-martha-christina-tiahahu/
ok...tadi itu penjelasan singkat tentang ..siapa sih...Martha Christina Tiahahu itu...skrg saya mau membahas tentang berapa besar budget yang diperlukan untuk mencapat tempat wisata ini...
tempat ini,...sebagian besar, adalah taman, yang di tengah-tengahnya ada patung dari Legenda masyarakat maluku tersebut, untuk mencapai tempat ini...bisa dilakukan dengan beberapa cara, yang pertama bisa dengan menggunakan angkot ( Mobil Penumpang dengan Jurusan, KARPAN). harganya untuk yang dewasa Rp.2000,- / org anda dapat berhenti di pertigaan kantor DPRD Provinsi, dan berjalan ke taman Martha Christina Tiahahu
di tempat ini anda disuguhkan dengan pemandangan yang indah, view kota Ambon secara keseluruhan,..dan anda dapat menyaksikan Sunset pada tempat ini, untuk biaya memasuki kawasan areal taman ini,, dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,- / orang.
saya sarankan untuk membawa bekal pribadi, karena ditempat ini hanya tersedia, beberapa minuman dingin, yang tersedia di kios sekitar areal taman,...
Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, Martha Christina Tiahahu dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya. sumber : http://www.pahlawanindonesia.com/biografi-martha-christina-tiahahu/
ok...tadi itu penjelasan singkat tentang ..siapa sih...Martha Christina Tiahahu itu...skrg saya mau membahas tentang berapa besar budget yang diperlukan untuk mencapat tempat wisata ini...
tempat ini,...sebagian besar, adalah taman, yang di tengah-tengahnya ada patung dari Legenda masyarakat maluku tersebut, untuk mencapai tempat ini...bisa dilakukan dengan beberapa cara, yang pertama bisa dengan menggunakan angkot ( Mobil Penumpang dengan Jurusan, KARPAN). harganya untuk yang dewasa Rp.2000,- / org anda dapat berhenti di pertigaan kantor DPRD Provinsi, dan berjalan ke taman Martha Christina Tiahahu
di tempat ini anda disuguhkan dengan pemandangan yang indah, view kota Ambon secara keseluruhan,..dan anda dapat menyaksikan Sunset pada tempat ini, untuk biaya memasuki kawasan areal taman ini,, dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,- / orang.
saya sarankan untuk membawa bekal pribadi, karena ditempat ini hanya tersedia, beberapa minuman dingin, yang tersedia di kios sekitar areal taman,...
owh ya...tadi kebetulan ..hujan beberapa saat...dan menciptakan beberapa genangan air yang unik di dekat Taman ini,...saya menyempatkan diri mencari beberapa spot untuk foto-foto...
dan ini hasilnya...
dan ini hasilnya...
ada 1 Spot..yang cocok sebenarnya buat foto couple...pohonnya itu mirip' pohon yang di Pilemmm pilemmm choiiii ahhahaha......lokasiiinya dimanaaa yaaaa...??? Kasii taw gak tahhhh....?? mau tau apa tau banget ??....
yawdah deh kasi daaaahhhhh wkkwkwkw...
lokasinya tepat di Tikungan "S" Restoran Panorama, cobalah ke spot tersebut jam 4 sore...menurut saya sih lumayan bagus cahaya & tempatnya untuk foto couple,....Solooo, Amateur...juga boleh * lohhh ??...apaaann ?..wkkwkwkw Sorry mulai Ngaco !!... tadi saya sempat foto....
yawdah deh kasi daaaahhhhh wkkwkwkw...
lokasinya tepat di Tikungan "S" Restoran Panorama, cobalah ke spot tersebut jam 4 sore...menurut saya sih lumayan bagus cahaya & tempatnya untuk foto couple,....Solooo, Amateur...juga boleh * lohhh ??...apaaann ?..wkkwkwkw Sorry mulai Ngaco !!... tadi saya sempat foto....
Bisa bayangkan gaaa ???? choiiii.....anda & pasangan anda berdiri tepat di batang pohonnya.....dengan Pose cewek disanderin di batang pohon...trus cowok mencium mesra si cewek ! " Wasekkkkkkkkkkkk...HOT HOT HOT bradaaahhh!!.....Cihuiiiii Sakedappp Euiiiii * Bahasa sunda kan ? Sedappp...........ya itu sih Suggest saya...semoga bermanfaat bagi pasangan-pasangan yang mau melancarkan proses perkawinan, dan penambahan generasiiiii wkakkakakaka..*bahasanya ngacooo....tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui yah ?.....soalnya di bawahnya itu jurang wkakkakaka....
s'muanya yang indah ini dan gratis tak dipungut biaya apapun tak lepas campur tangan Tuhan, yang menciptakan segala sesuatunya.
s'muanya yang indah ini dan gratis tak dipungut biaya apapun tak lepas campur tangan Tuhan, yang menciptakan segala sesuatunya.